Kepada Bapak Presiden oleh HanaTN



Hallo guys,.. Gimana kabar kalian??? Baik-baiklah yaaaaa,.. Oiya,. btw,. Ini Sajak Milenial HanaTN, mau bagi sesuatu baru yang lama nih. What? Sesuatu baru yang lama? :) hehehehe,. Jangan khawatir dulu Milenials,. okeh,. Jadi gini ,. ini puisi tuh udah lama,. iyaaaaaa,. udah lama. lumayan lama sih. hehehe,. tahun 2015. buset ngga tuh,. ya,. intinya,. ini cuma puisi anak SMP yang baru banget belajar bersastra,. So guys, buat kalian yang suka baca, jangan lupa like, coment and share postingan ini yaaaaaa, kalau kalian merasa berguna juga sihl,. hehehehe,. Karna gua bikin blog buat ngisi kegabutan gua,. Sekaligus, ngejar mimpi gila gua,. hahahaaha,. (Penulis Muda gitu,. hehehe)



Kepada Bapak Presiden
Kary. Hana theresya nisa

Begitu besar negara Indonesia
Dari sabang sampai merauke jua
Walau sudah dikata negara medeka
Tapi rakyat tak bahagia juga

Melawan ombak besar dilaut para nelayan
Mengarungi sinar mentari semua para petani
Tak jua didapatkan sebuah kebahagiaan
Dari semua perjuangan yang dilewati

Lihatlah para anak jalanan kelaparan
Dan lihatlah kemiskinan orang pinggiran
Lalu dimanakah letak keMERDEKAan Indonesia itu 
Saat dikata negara MERDEKA pun mengaku

Kepada bapak negara Indonesia
Dengar jeritan mereka
Hapus semua murka yang ada
Dan wujudkanlah mimpi mereka
Hentikan jeritan mereka
Jadikanlah semua kata MERDEKA 
Sebagai arti dari Indonesia


Jum’at, 24 april 2015 






Harusnya malu


Harusnya malu!

Hana Theresya Nisa



Kau tanyakan Tuhan
Mengapa menderita
Kau salahkan Tuhan
Mengapa sengsara
Kau hujat dia
Kau sangkal Dia
Kau caci, kau ludahi
Kau kancurka
Kau remukan
Kau hisap sabarnya
Sampai titik kehabisan

Pikirmu tertutup kotor
Kau lupa kasihnya
Kau lupa sabarnya
Kau lupa besarnya dosa yang kau buat
Tapi Dia tetap berkati dirimu
Tidakkah sadar pikirmu?
Tidakkah terenyuh hatimu?
Ia yang suci tergantung
Ia yang suci mati di kayu salib
Ia pikul salibnya
Ia pikul dosamu
Ia menderita sengsara
Hatinya hanyut berkepinginan
Tubuhnya hancur lebur
Darahnya mengalir jadi lautan
Jantung, hati
Kemudian denyut nadinya terhenti
Namun Dia tak meraung
Dia tak pernah salahkan mu
Tak pernah menyangkal
Tak pernah hancurkan
Tak pernah remukkan
Dia tak pernah menyakiti sedikitpun
Bahkan dia mencuci dosamu
Dengan darahNya yang suci
Tidakkah malu dirimu?
Tidakkah malu?
Tidakkah kamu malu?
Pikirkan!
(Hana 17.30/18.9.2017, Lampung)


Jangan lupa like and share yaa,. boleh ditanyakan maksud daripada puisinya,. tapi udah jelas dung pastinya,.. 
salam dari admin yang cinta puisi,. ☺☺☺

Tak Ada Lagi Cahaya

Hello,.
Poetry lovers,. come back to me,.
hari ini aku buat sebuah puisi, niatnya untuk sahabatku yang jauh,. tapi karna kami jarang ketemu, aku post aja puisi ini untuk kalian semua,. semoga ada yang sepengalaman ya,.
oiya,. ini bukan pengalamanku, ini cerita temanku. menurutku drama itu kehidupan, selamat membaca,..



Tak Ada Lagi Cahaya,.
Hana Theresya Nisa


Kuteringat, waktu itu, aku dan bundaku
kami berada diteras rumah
aku duduk, manis dipangkuannya
pagi itu aku nikmati indah sang surya bersama bunda
kami menyanyi bersama
kami belajar bersama

waktu itu, aku rasa hidup bak didalam surga
hingga suatu masa yang sangat kelam

malam itu, malam yang sangat hening
tak ada seekor burungpun berkicau
aku masuk dalam sebuah kamar
berbilik bambu milik bunda
kupegang tangannya
kurasakan kasih dan sayangnya

hingga benar suatu masa kelam itu datang
nadinya berhenti berdenyut
nafasnya tak lagi terdengar
malam itu sungguh kelam
malam itu sangatlah kelam

Tuhan,..
Dia yang rengguk matahariku
Dia yang rengguk rembulanku
Dia yang rengguk bintangku

aku hanyut, aku tenggelam
tak ada lagi cahaya
tak ada lagi penerang

aku berjalan tanpa melihat arah 
kulihat sebuah peti yang nampak indah
kuharap, itu peti tetanggaku
tapi aku salah, peti itu
itu peti bundaku

perlahan peti itu masuk dalam bumi
sedikit demi sedikit tertutup dengan tanah
bundaku hilang tertelan bumi

salib itu, salib yang dipikulnya itu
salib itu tak lagi dipikulnya
salib itu berdiri tepat diatas peti bundaku

mereka pergi
mereka menjauh
meninggalkan aku sendiri
hening, hancur, habis sudah hidupku
aku tanpa cahaya





thanks reading, if you love it share to your lovely friend,..




Penyesalan

Cerita tentang hidupku. lebih tepatnya organisasiku. dan setiap hal pas mengalami pergolakan. tapi aku percaya, semua ada maknanya. mungkin ada diantara kalian yang mengalami hal yang sama dengan ku, kuharap kalian tidak menyerah. yakinlah, tidak ada perjuangan yang sia sia. Tuhan perhitungkan itu semua,. :) 


 MENYESAL  
 Cipt. Hana theresya nisa

Awal ku berfikir
Cukup sudah perjuangan
Aku akan berhenti
Aku akan menyerah
Aku tak akan berjuang lagi
Aku tak akan berkorban lagi
Namun saat semua terjadi
Rasaku hampa
Kosong tak berwarna
Tak ada lagi yang butuh aku
Tak ada lagi yang menginkan hadirku
Aku berhasil membuat mereka berhenti
Berhenti membutuhkanku
Berhenti mengandalkanku
Berhenti percaya padaku
Namun tak lama
Aku merasa sendiri
Aku merasa tiada guna
Aku merasa terlalu lepas
Aku bak burung yang hilang
Terpisah dari rombongan
Terbuang jauh
Hidup diantara singa
Aku tak mampu menari bersama lagi
Aku tak bisa membuat formasi
Aku sudah jauh dan jatuh
Terhempas angin bertemu singa ternga nga
Itu mauku
Tapi mengapa ku mengeluh
Nyatanya hidup memang harus bersama

Tak mampu bila raga hanya seorang



Ingat, tak ada orang membencimu hanya karna kamu melakukan suatu kesalahan. apapun itu, beranilah meminta maaf,. jangan sungkan hanya karna dirimu lebih tua dari temanmu, atau sebaliknya. Berani bertanggungjawab itu "KEREN."

Pahlawan tanapa tanda jasa

Dan untuk itu, aku tuliskan ini. untuk kalian, para pahlwanku. para ibu hebat yang meluangkan waktunya hanya untuk mengjariku yang bukan siapa siapa. ini hobiku. aku memang bukan seorang anak IPA, bukan juga seorang anak puitis atau PNS. aku hanya anak seorang misionaris gagal. aku ingin menjadi satu dari banyak motifator dunia. aku tau, aku tak mampu. dan mungkin tak bisa. tapi, apa si yang mustahil untuk orang yang mau belajar, untukmu, kuciptakan ini,..
sebagai bentuk rasa syukurku pernah kau ajari,. GURU ku,...



Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Cipt. Hana theresya nisa


Ditunjuk untuk mengajari
Dituntut untuk memberi pemahaman
Dipaksa untuk berkorban
Ada pula yang berlapang dada
Dengan sendiri memberi ilmu
Dengan sendiri mengajari
Dengan sendiri berkorban
Bak air laut guru dipandang
Dianggap membantu saat surut
Dianggap menghalau saat pasang
Bila memang tulus mengabdi
Lakukanlah segenap hati
Bila memang jujur mengajar
Sebarkanlah walau tlah lelah
Karna ilmu bagai biji
Yang tak kan berkembang bila tak disebar
Yang tak kan berbuah bila tak dipupuk
Berikanlah walau sedikit
Ajarkanlah walau sulit
Hidupmu juga bak cendana
Tak berbuah namun dibutuhkan
Tak berkembang namun semakin tinggi
Berjagalah walau kau letih
Karna bumi bak hutan dengan singa
Yang kan menerpa sewaktu kau lengah



Please share if you love this poetry, this main. this my hobby. this is my dream. and will to make best poetry to all people that i love. 

Hana Theresya Nisa,.
XII Teknik Komputer & Jaringan 2.
SMK YPT Pringsewu

Entri yang Diunggulkan

Kepada Bapak Presiden oleh HanaTN

Hallo guys,.. Gimana kabar kalian??? Baik-baiklah yaaaaa,.. Oiya,. btw,. Ini Sajak Milenial HanaTN, mau bagi sesuatu baru yang lama nih...